Era internet membuat semua serba cepat, termasuk penyebaran
berita. Hanya dengan sentuhan jari, berita terbaru bisa diakses hampir tiap
detik. Di satu sisi, hal ini berdampak positif, tetapi di sisi lain, dampak
negatifnya juga menyertai. Salah satunya tentang derasnya penyebaran berita dan
tulisan palsu (hoax). Saya sendiri paling nggak suka ketika sedang asyik
baca-baca berita online ketemu tulisan hoax. Ugh, rasanya kepingin nyiduk penulisnya
langsung ke penjara deh!
|
Pak Dedet Surya Nandika memberi sambutan |
Dalam acara flashblogging yang digagas oleh Kemkominfo pada Jumat
(2/3) hari ini, Pak Dedet Surya Nandika dari Kemkominfo mengungkapkan, “hoax
itu seperti narkoba, bisa bikin kecanduan. Ada yang memroduksi, ada yang
mendistribusikan.” Begitu berbahanya tulisan hoax, sehingga perlu ada upaya
untuk melawannya. Disinilah peran penting blogger. Pria berkacamata ini
mengharapkan para blogger bersatu untuk menyebarluaskan konten positif melalui
blognya masing-masing. Konten positif tersebut bisa berupa sosialisasi
program-program pemerintah, atau hal lain yang bermanfaat. Curhat termasuk
konten positif nggak? Kalau isi curhatannya menginspirasi berjuta umat, oke-oke
aja sih, hehe...
|
Sesi sharing mbak Mira Sahid |
Ngomongin tentang blog, mungkin masih banyak yang belum tahu
manfaat blogging. Menurut Bu Yayuk, sekretaris dinas Kominfo Malang, ketika
menyampaikan sambutan acara flashblogging, manfaat blogging diantaranya (1)
melatih keterampilan berbahasa, (2) memperluas pengetahuan umum, (3) menambah
teman, (4) mencari penghasilan tambahan, (5) melek teknologi, (6) belajar
melatih kedisiplinan. Sementara itu saat sesi sharing flashblogging, Mbak Mira
Sahid yang merupakan keynote speaker acara menambahkan enam manfaat blogging, yaitu
(1) untuk menyalurkan hobi/passion, (2) sebagai rekam jejak digital, (3)
sebagai media informasi, (4) sebagai personal branding, (5) engagement (untuk
meluaskan jejaring), (6) untuk menemukan peluang-peluang. Oiya, Mbak Mira yang
merupakan founder Kumpulan Emak Blogger (KEB) ini juga mengajak blogger untuk
saring sebelum sharing tulisan di blog pakai rumus THINK. T untuk is it True? (Benarkah?),
H untuk is it Hurtful (menyakitkankah?), I untuk is it Illegal? (ilegalkah?), N
untuk is it Necessary? (pentingkah?), K untuk is it kind? (santunkah?). kalau
tulisanmu sudah disaring pakai rumus itu, boleh deh dipublish. Berasa dapat
siraman rohani deh nyimak penjelasan beliau-beliau ini.
Lalu benarkah para blogger Indonesia punya peran penting
dalam memajukan Indonesia? Coba deh cermati data-data yang saya kutip dari
sambutan Bu Yayuk ini. Jadi, Indonesia saat ini meduduki rangking ketiga di
dunia dalam penggunaan internet, penggunanya sudah lebih dari 143 juta lebih. Sementara
yang selama ini diakses oleh pengguna internet Indonesia adalah konten-konten
berbau lokal Indonesia seperti tentang masakan-masakan dan budaya lokal. Ini adalah
peluang bagus untuk blogger agar lebih banyak lagi memroduksi konten lokal yang
berkualitas melalu blognya. Blogger adalah pegiat literasi digital. Siapa tahu
nanti konten-konten positif dari blogger Indonesia jadi rujukan dunia? Ini kan
bisa membuat Indonesia semakin maju. Ya nggak?