Pesawat yang membawa saya
dari Surabaya bersiap turun dari langit Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Saat itu jarum jam sudah menunjuk pukul 21.00 WITA. Sesaat sebelum mendarat di
bandara Eltari Kupang, dari jendela pesawat saya melongokkan kepala sebentar ke
bawah. Ibukota provinsi NTT ini tak sebenderang Surabaya di malam hari.
Gemerlap lampu hanya terlihat menyala satu-satu.
Translate
Jumat, 08 Mei 2015
Selasa, 05 Mei 2015
Kembali Langsing dengan Menyusui
Selepas melahirkan, banyak wanita
yang ogah menyusui anaknya. Alasan mereka bermacam-macam, ada yang takut
payudara kendor (emang kalau kendor kenapa, takut sama bapaknya? Kalau bapaknya
nggak suka, kenapa si istri disuruh melahirkan lagi? terima apa adanya dong!*dezigh!), ada yang males, ada yang
beralibi ASI nggak keluar trus pake susu formula (sufor), daaan lain-lain.
Minggu, 03 Mei 2015
Jauh dari Keluarga? Nope!
Saya anak sulung dalam keluarga saya. Saat hidup seatap
dengan orangtua dan adik-adik, saya tidak pernah menyangka kelak akan terpisah
ribuan kilometer dari mereka.
Semua berawal ketika seorang lelaki—abdi negara yang
tugasnya berpindah-pindah kerja dari satu pulau ke pulau lain di seluruh
Indonesia—menikahi saya. Sebelum menikah, saya sudah memikirkan segala
konsekuensi yang akan saya hadapi. Saya HARUS SIAP mendampingi suami dimana pun
ia ditugaskan oleh negara. Itu artinya, mau tidak mau, saya HARUS SIAP
berjauhan dengan keluarga besar.
Sebenarnya saat kuliah saya sudah meninggalkan rumah dengan
segala kenyamanannya, tetapi saat itu jarak ke kampung halaman masih bisa
dijangkau dalam hitungan jam. Jadi saat tiba-tiba ingin pulang, saya bisa
langsung pergi ke terminal naik bis
antar kota.
Sabtu, 02 Mei 2015
[Cerpen] Dua Wanita
Fira
Mataku masih terpaku menatap layar laptop.
Sejam lebih aku duduk di kafe ini. Muffin
yang kupesan hangat-hangat tadi berangsur mendingin. Tak secuil pun bagiannya
kusentuh. Demikian pula dengan secangkir coklat panas favoritku.
Aku sering ke kafe ini. Duduk berjam-jam di
kursi paling pojok untuk menulis. Tapi apa yang tak
sengaja kutemukan ketika membuka facebook
mengalihkan konsentrasiku. Niat menulis perlahan menguap, berganti
penasaran yang tak berujung.
Hatiku berdenyar. Foto hasil tag di wall seorang teman mengajak jari-jariku menjelajah, dan berhenti di
facebook seseorang yang amat kukenal.
Foto keluarga besar itu melempar ingatanku ke
sepuluh tahun lampau. Aku pernah mengenal wajah-wajah yang terpampang di foto
itu: Mbak Tisha, Mbak Nita, Mas Ari, dan… Deni. Tapi, ada satu wajah yang tak
pernah kukenal, seorang wanita berkebaya putih yang berpose di sebelah Deni.
Oh, seharusnya aku yang berdiri di antara
mereka, bukan dia! Tiba-tiba
kemarahan menggelegak di dadaku. Hey, kenapa aku cemburu begini? Bukannya
kehidupanku saat ini sudah demikian sempurna? Aku bukan lagi Fira yang dulu,
yang tidak punya apa pun yang bisa dibanggakan. Sekarang aku punya semua:
popularitas, limpahan materi, rumah, mobil, apalagi?
Langganan:
Postingan (Atom)