Suka foto-foto di spot keren dan unik? Kunjungi Kampung
Tridi dan Kampung Warna Jodipan (KWJ) Malang, yuk! 2016 lalu, dua kampung kumuh
ini mendadak tenar setelah sekelompok mahasiswa kreatif menyulap setiap rumah
penduduknya dengan cat warna-warni. Gambar-gambar mural yang spektakuler dan
instagramable menghiasi setiap dinding rumah penduduk, rata-rata berjenis tiga
dimensi trick eye. Atap-atapnya juga dipoles, sehingga kalau dilihat dari
ketinggian, dua kampung ini tampak cantik dan semarak, mirip dengan kawasan
Kickstater, Rio De Janeiro, Brazil.
Kampung yang namanya kini tersohor sampai mancanegara ini
terletak di Jalan Juanda Malang. Tidak sulit menemukan tempat ini, karena
letaknya di tengah kota, tidak jauh dari stasiun kota baru. Akses kesana juga
cukup mudah, naik angkot pun bisa.
Dengan tiket masuk Rp2.000,00 per kepala, pengunjung bisa
menelusuri dua kampung yang mengapit Sungai Brantas itu. Oiya, biasanya sebelum
masuk, pengunjung akan swafoto dulu di jembatan yang terletak di bagian luar
Kampung Tridi dan KWJ. Hati-hati ya, lalu lintas di kawasan itu sangat ramai.
Jangan sampai tertabrak kendaraan saat asyik selfie.
Kawasan wisata KWJ dan Kampung Tridi selalu ramai
pengunjung. Salah seorang tukang parkir kawasan ini mengatakan, pengunjung per
harinya bisa mencapai ratusan orang. Pengunjungnya pun tidak hanya wisatawan
lokal, tetapi juga turis asing.
Saat saya kesana beberapa waktu lalu, sebenarnya hari sudah
sore, tetapi pengunjung masih membludak. Salah seorang tukang parkir kawasan
wisata KWJ dan Kampung Tridi mengatakan, pengunjung per harinya bisa mencapai
ratusan orang. Pengunjungnya pun tidak hanya wisatawan lokal, tetapi juga turis
asing. Saya sempat melihat beberapa bule berseliweran. Sama seperti saya,
mereka pun mengambil gambar nyaris di setiap sudut kampung.
Kampung Wisata Jodipan ini merupakan kawasan padat.
Rumah-rumah penduduk saling berdempetan. Pengunjung harus jalan kaki saat
mengelilingi kampung. Jalan kampung yang sempit dan naik turun memakai tangga
akan sangat melelahkan bagi yang tidak terbiasa.
Selain lukisan-lukisan yang terlihat hidup, sepanjang jalan
kampung dipenuhi oleh penjual makanan dan minuman. Jadi jangan khawatir
kehausan atau kelaparan. Para penjual makanan dan minuman ini adalah penduduk
kampung setempat. Seorang penjual mengaku, sejak kampungnya ramai dikunjungi
wisatawan, hidupnya berubah menjadi lebih baik. Ya, Kampung Wisata Jodipan
telah membawa berkah yang luar biasa bagi warganya. Setidaknya, kini
pengangguran jadi berkurang.
Menelusuri Kampung Wisata Jodipan tidak cukup hanya sejam
dua jam, karena begitu banyak spot menarik yang sayang untuk tidak diabadikan. Mengeksplor
Kampung Tridi saja bisa setengah hari lho. Kalau menyeberang ke KWJ, mungkin
bisa sehari penuh. Apalagi suasana malam di kawasan ini tak kalah menarik,
lampu-lampu hias aneka rupa berpendar di seluruh penjuru, sayang untuk
dilewatkan. Oiya, ada yang hits lagi lho di tempat ini, yaitu Jembatan Kaca
Ngalam yang baru saja diresmikan pertengahan Oktober lalu. Jembatan sepanjang
430 meter ini terletak di bagian dalam Kawasan Wisata Jodipan, menghubungkan
Kampung Tridi dan KWJ. Pengunjung bisa menguji adrenalin di jembatan setinggi
300 meter itu. Jembatan Kaca Ngalam ini pertama dan satu-satunya di Indonesia
lho! [RF. Dhonna]
Sangat bagus luar biasa
BalasHapus