Translate

Minggu, 30 Maret 2014

Samarinda, Pertambangan, dan Banjir







Samarinda dan banjir, adalah dua hal yang seolah tak terpisahkan lagi. Dari waktu ke waktu, dari penguasa lama hingga ganti penguasa, permasalahan banjir tetap tidak teratasi. Entah sejak kapan ibukota Kalimantan Timur ini langganan banjir. Yang pasti sejak saya menginjakkan kaki di kota ini pada 2008 silam, sejak itu pula saya berkenalan dengan banjir. Rumah kontrakan saya pernah terendam air bah akibat hujan deras dan polder jebol pada Juni 2008. Saya pernah menulis ceritanya di blog ini. Seumur-umur, baru kali itu saya menjadi korban banjir. Peristiwa itu membuat saya sangat trauma. Saya sekeluarga pun cepat-cepat pindah dari sana dan mencari rumah kontrakan yang aman dari jangkauan banjir.

Jumat, 28 Maret 2014

Krecek Bengis



Minggu kemarin Raya minta jalan-jalan ke wisata belanja (wibel) di Stadion Gajayana, pengen lihat-lihat kelinci katanya. Karena memang nggak niat belanja, bawa duit pun sekedarnya, buat parkir motor dua ribu dan jaga-jaga kalo Raya minta jajan kue.

Selasa, 11 Maret 2014

Kentang Isi



Kentang adalah umbi-umbian yang seriiiing banget saya beli. Kadang sekali belanja saya bisa beli 1 kg. Bukannya apa-apa kalau saya suka nyetok kentang. Pertama, kentang itu awet. Kadang sebulan juga nggak busuk. Kedua, kentang bisa diolah jadi beraneka menu. Disantap sebagai pengganti nasi bisa, dijadikan lauk juga oke. Menu serba kentang yang bisa dipraktekkan di dapur diantaranya sambel goreng ati, kering tempe, keripik kentang, kentang goreng, kroket kentang, kentang panggang, sop, donat kentang, kue lumpur, dan perkedel kentang. Tuh, banyak kan variasi olahannya? Jadi kalau ada stok kentang di dapur, nggak usah bingung. Coba aja salah satu menu yang saya sebutkan tadi.

Jumat, 07 Maret 2014

Kinar



Masih dalam rangka Hari Perempuan Sedunia 8 Maret, saya sengaja memosting tulisan yang bertema "perempuan", sebagai kado untuk para perempuan :). Kali ini dalam bentuk cerpen. Cerpen ini belum pernah dimuat di media manapun. Idenya berdasarkan kisah nyata. Cerpen ini saya tulis karena saya prihatin terhadap nasib beberapa perempuan di sekitar kehidupan saya. Selamat membaca, semoga bermanfaat :)