Saat sudah menjadi Ibu
seperti sekarang, saya sering tiba-tiba terkenang masa kecil. Saya ingat ketika
Ibu membelikan saya permen coklat berbentuk payung di toko depan rumah, ingat
waktu umur empat tahun ayah dan ibu mengajak saya rekreasi ke Bali, ingat saat
tiap lebaran dapat baju baru, ingat waktu pertama kali diajak ortu jalan-jalan
ke Kebun Binatang Surabaya (KBS), ingat ketika menemani ayah belanja di Pasar
Turi pulangnya dibelikan es krim cone…
. Semua itu membuat saya bahagia. Sampai
detik ini kesan itu masih terasa. Memori-memori masa kecil itu membuat
saya berpikir, apa anak saya juga merasakan kebahagiaan yang sama, seperti yang
saya rasakan dari perlakuan kedua orangtua saya dulu? Apa sebagai Ibu, saya
sudah sukses menjadi Ibu yang menyenangkan bagi anak saya?
Translate
Rabu, 14 November 2012
Selasa, 13 November 2012
Noda di Baju
Raya suka sekali makan es krim. Tiap kali kuajak belanja,
yang dibeli bukan snack, tetapi es krim. Sebenarnya senang aja lihat si kecil
suka es krim yang bahan baku utamanya susu, sebab Raya tidak suka susu. Pernah waktu
makan es krim di mall lupa enggak ambil tisu. Begitu habis, dia nggak sadar ngelap
mulutnya yang kotor pakai baju. Jadi kerja keras deh, nyuci bekas es krim di
baju.
Dimuat
di Tabloid Nakita no.649/th. XIII/5-11 september 2011
Diomelin Mertua
Raya sangat sensitif. Dia gampang merajuk, ujung-ujungnya
nangis. Sepanjang menangisnya bukan karena terjatuh dan enggak terluka,
kubiarkan saja Raya menangis. Kalau sudah lega, biasanya dia akan berhenti
sendiri. Gara-gara sikapku ini, aku pernah diomeli mertua, dikira enggak sayang
anak. Padahal tujuanku untuk melatih anak biar enggak manja.
Dimuat
di Tabloid Nakita nomor 650/th.XIII/12-18 September 2011
Mandi Air Hangat
Raya selalu heboh saat hujan turun. Begitu melihat hujan
semakin deras, dia akan sibuk mengeluarkan bak mandinya waktu bayi untuk
menampung air yang jatuh dari talang air, mengambil peralatan masak mainan,
lalu mengumpulkan daun-daun kering untuk dialirkan ke parit seperti perahu. Selama
bermain hujan, wajahnya terlihat sangat hepi.
Selesai hujan-hujanan, Raya kuguyur dengan air hangat. Selanjutnya
sebelum berpakaian, kuolesi sekujur tubuhnya dengan minyak penghangat biar
nggak masuk angin.
Dimuat di Tabloid Nakita no.670/TH.XIII/30 Januari-5 Februari 2012
Jadi 'Parno'
Usia dua tahun, Raya sudah hobi corat-coret. Bukan
hanya dinding, lantai pun jadi sasaran. Alhasil, aku jadi rajin bersihin
lantai. Sebenarnya sih kalau rumah sendiri nggak masalah dindingnya dicorat-coret.
Bahkan akan kusediakan tembok khusus buat painting,
karena saya tahu corat-coret bagus untuk melatih otot tangan anak, biar nggak
kaku ketika belajar menulis dan menggambar. Berhubung ngontrak rumah orang,
jadi parno deh kalau lihat Raya pegang krayon atau spidol.
Dimuat di Tabloid Nakita edisi 638, 20-26 juni 2011
Langganan:
Postingan (Atom)