Selama ini mungkin kita sering mendengar
kalimat seperti ini, “Di belakang kesuksesan suami, ada istri yang luar biasa.”
Terus terang, saya kurang setuju dengan kalimat itu. Menurut saya, kata ‘di
belakang’ terasa kurang menghargai istri sebagai pasangan hidup. Arti kata
tersebut cenderung merendahkan posisi para istri.
Ibarat naik mobil, penumpang yang duduk di
samping sopir biasanya lebih diperhatikan daripada yang duduk di belakang
sopir. Dalam konteks rumah tangga, posisi ‘di samping’ itu menandakan
kesejajaran, kesetaraan, menggambarkan kondisi yang seiring sejalan, tidak ada
yang di depan atau di belakang, tidak ada yang superior atau inferior. Suami
istri berdampingan sebagai mitra, saling bekerja sama, saling bertanggung
jawab, tidak ada ‘ini bagianmu, itu bagianku’. Senyampang salah satu pihak bisa
melakukan-lakukan, tidak perlu ada pembedaan peran. Suami saya misalnya, ketika
saya sibuk memasak di dapur dan tidak bisa ditinggal, dia nggak keberatan ketika saya mintai tolong belanja cabe dan bawang
di tukang sayur.