Kata ‘mangut’
pertama kali saya kenal dari bapak mertua saya. Beliau suka sekali mangut
tongkol. Makanan ini terbuat dari suwiran daging ikan tongkol yang dicampur kelapa
dan bumbu, dibungkus a la pepes pakai daun pisang, lalu dikukus. Nah, itu di
daerah Lumajang. Kalau di daerah Jawa Tengah, ada juga makanan tradisional yang
dinamakan mangut, tapi wujudnya berkuah santan. Yang pernah saya dengar sih
mangut lele dan mangut iwak pe (ikan pari asap).
Ikan
pari diasap supaya awet. Selain itu juga untuk menyamarkan bau pesing ikan
tersebut. Ikan pari yang sudah melalui proses pengasapan aromanya sangat khas,
bau asapnya gurih (hihi, emang asap bisa dirasain yak?). Setahu saya, ikan pari
asap cocoknya memang dimasak santan. Pernah juga sih lihat ikan pari dimakan
sama sambel terasi, jadi pari penyet. Tapi menurut saya, lebih sedap disantan. Saat membeli ikan pari asap, pilih yang daging ikannya keras, tidak berair, dan aromanya segar.
Kemarin saya
nyoba masak mangut pari asap.
Bahan dan Bumbunya :
·
Ikan pe/ikan pari panggang siap
paka, cuci bersih
·
daun jeruk
·
daun salam
·
santan
·
gula merah
·
garam
·
serai, memarkan
·
petai, belah
·
labu siam, iris memanjang
·
merica bubuk
·
telur puyuh
·
minyak untuk menumis
Bumbu Halus:
·
bawang merah
·
bawang putih
·
cabe merah
Cara Memasak :
- Panaskan minyak. Tumis bumbu halus, serai, daun jeruk, dan daun salam sampai harum.
- Masukkan ikan, petai, labu siam, santan, telur puyuh, gula, merica, dan garam. Aduk-aduk, masak sampai mendidih. Matang, angkat.
Simpel kan?
Sebenarnya isi utama mangut pari
asap ya ikan pari. Isiannya bisa dimodifikasi dengan aneka bahan tambahan
seperti tahu, tempe, yang suka pedas bisa ditambah cabe rawit, dll. Versi saya, tambahannya labu siam, petai, dan
telur puyuh. Ditambah kemangi tambah sedap. Coba yuk!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah meninggalkan komentar 😊