*Sebelumnya, maaf kalau tulisan ini mungkin sedikit lebay,
karena saya memang sedang ingin berlebay ria ;)
Tiba-tiba hari ini saya ingin menulis ini. Gara-garanya, ada
seseorang yang menginbox saya dengan pertanyaan, “Siapa yang paling mendukung
karier menulis Mbak selama ini?”
Menjawab pertanyaan itu, saya jadi teringat 13 tahun lalu,
saat merintis ‘jalan’ di dunia kepenulisan. Waktu itu, tulisan pertama saya
dimuat di media lokal Lumajang. Meski honornya hanya sepuluh ribu rupiah, tapi
senengnya bukan main! Honor pemuatan itu harus diambil langsung ke kantor
redaksi media itu. Saya pun bingung, minta antar siapa ya? Saya nggak tahu
kantornya dimana. Maklum, anak rumahan yang jarang ngelayap ;). Lalu seseorang
menawarkan diri mengantar saya, padahal dia nggak tahu juga dimana kantor media
itu, hahaha. Singkat cerita, kami pun mencarinya bersama-sama. Setelah
muter-muter nggak karuan, akhirnya kantor media yang letaknya nyempil itu
ketemu juga. Saat mengambil honor menulis pertama itulah, saya merasa ada sebuah
dukungan dari seseorang itu *cieeeh..
Pada kesempatan lain, saya sedang keranjingan baca untuk mencari ide dan bahan tulisan-tulisan saya. Novel,
biografi, apa pun saya baca. Saya kerap menyambangi Perpustakaan Umum Kota
Lumajang. Saya bisa seharian disana. Dan seseorang itu kerap meluangkan
waktunya untuk menemani saya di perpustakaan, dari pagi hingga sore. Padahal dia
kurang suka baca *bête dalam hati nggak
ada yang tahu ya, hihihi…
Kemudian suatu hari, seseorang itu menghadiahi saya dua buku
tentang menulis, Kiat Menulis Cerita
Pendek dan Senyum Untuk Calon Penulis,
sebagai oleh-oleh dari Jakarta. Ketika membeli buku itu di Gramedia dan melihat
buku-buku yang terpajang disana, dia bilang sama temannya yang kebetulan ikut
ke Gramedia, “Sepuluh tahun lagi, buku karya RF.Dhonna akan terpajang disini.”
Bayangkan, dia pun ikut bermimpi untuk kesuksesan saya menjadi penulis! *so swiiiiit
Orang itu adalah suami saya. Ya, ketika saya berusaha
menggapai cita-cita menjadi penulis dan punya buku, dialah yang paling
menyemangati saya. Dia tidak pernah meremehkan impian saya, tidak pernah mencemooh
keinginan saya yang—mungkin bagi sebagian orang—terlalu muluk, tidak pernah
protes saat saya keasyikan menulis sampai lupa memasak untuknya (dasar istri
durhaka! :D), tidak pernah nyinyir karena saya lebih perhatian ke laptop
daripada dia (hihihi, maaf ya, boss!). Hingga detik ini. Saya merasa
dukungannya kepada saya saaangat besarrrr! Alhamdulillah, saya sangat bersyukur
kepada Allah atas karunia ini. Terima kasih, Suamiku sayang… *hiks, jadi mellow deh
Saya cuma mau bilang, bahwa apa pun yang ingin kita raih
dalam hidup, dukungan dari orang-orang terdekat mutlak diperlukan, terutama
keluarga dan pasangan hidup. Kalau masih bisa diusahakan, pilihlah pasangan hidup yang akan membuat kita lebih maju. Misalnya
nemu pasangan yang belum nikah aja sudah ngelarang ini-itu, ngatur sana-sini, ngekang
kita dalam berbuat kebajikan, tidak ingin hidup kita lebih baik dan lebih
bahagia, susah melihat kita ingin maju, bahkan sampai berbuat KDRT, TINGGALKAN!
Cari yang lain! Cari yang lebih positif dalam menyikapi hidup! *bletak!:D
Yah, itulah sekelumit kisah tentang seseorang yang mendukung
saya dalam suka dan duka.
Sekian ke-lebay-an saya hari ini. Siapa pun yang sudah
meluangkan waktu membaca postingan ini, semoga ada hikmah yang bisa diambil ya…^^
*Tulisan ini dinyatakan sebagai salah satu pemenang dalam kompetisi Tupperware #HeForShe
https://www.facebook.com/tuppershecan/photos/pb.131608736857248.-2207520000.1460690896./1200352619982849/?type=3&theater
https://www.facebook.com/tuppershecan/photos/pb.131608736857248.-2207520000.1460690896./1200352619982849/?type=3&theater
https://www.facebook.com/tuppershecan/photos/pb.131608736857248.-2207520000.1460690890./1213972018620909/?type=3&theater
MasyaAllah . . . Beruntung banget punya suami yg sabaaar. . .Semoga berbarokah keluarganya, samara. . . Aamiin
BalasHapusMasyaAllah . . . Beruntung banget punya suami yg sabaaar. . .Semoga berbarokah keluarganya, samara. . . Aamiin
BalasHapusterima kasih doanya, Ummi... Aamiin... :)
Hapus