Kota Malang nggak hanya dikenal sebagai kota pendidikan,
kota apel, dan kota bunga, tetapi juga kota bakso. Percaya atau nggak, tiap
saya cerita tentang Malang ke teman-teman saya yang berasal dari luar Malang,
yang terlintas pertama kali di benak mereka adalah lezatnya bakso malang.
Bahkan ada yang komentar seperti ini, “bakso keliling di malang nggak ada yang
nggak enak, semua top!” atau begini, “Di Malang gampang banget nyari bakso
enak, di kotaku nggak ada bakso seenak bakso di Malang.” Wew, Ngalamers patut
berbangga hati dengan ini!
Nggak berlebihan sih, kalau ada yang bilang seperti itu. Bakso
Malang itu unik dan khas. Isi dalam semangkuk Bakso Malang bervariasi, biasanya
terdiri dari bakso halus, bakso kasar, siomay basah-goreng, dan bakso tahu.
Beda dengan bakso solo yang isinya bakso bulat doang, sendirian tanpa teman
(namanya juga solo, solois, hehe).
Setidaknya ada beberapa gerai bakso yang sangat populer di
Malang, dan kepopulerannya menggema di seantero negeri (cieh). Diantaranya Bakso Kota Cak Man dan Bakso President. Yang
saya sebut terakhir ini yang bikin saya penasaran. Selama kuliah S1 dulu, kalau
pulang kampung ke Lumajang saya sering banget ngelewati Bakso President,
rutenya angkot AL yang membawa saya ke terminal Arjosari kan melewati Jalan
Mahakam. Nah, Bakso President ini beralamat di Jalan Batanghari 5 Malang, salah
satu cabang jalan yang ada di sekitar Jalan Mahakam. Meski sering lewat, saya
nggak pernah blakraan makan bakso di
Bakso President.
Setelah bertahun-tahun memendam rasa penasaran (hihihi), akhirnya
kemarin sempat juga ngebakso di Bakso President pusat, yang di Batanghari, yang
di dekat rel. Kalau yang di Jalan S.P. Sudarmo itu cabangnya. Ngomong-ngomong,
kenapa namanya Bakso President ya? Apa karena yang punya warung itu seorang
mantan presiden? Anak presiden? Atau menantu presiden? Ternyata sama sekali
bukan. Menurut sejarahnya, dulu, posisi warung bakso yang sudah berdiri sejak
1977 ini ada di belakang gedung Bioskop President (sekarang jadi gedung Mitra
2). Karena itulah, warung bakso ini diberi nama Bakso President (catet, ada
huruf t-nya ya di belakang).
Warung bakso dan tempat parkir pengunjung warung dipisahkan
sama rel kereta. Begitu mau nyeberang, saya celingak-celinguk ke kanan dan kiri
dulu, takut ada kereta lewat bok! Dalam
hati saya mbatin, nanti kalau pas lagi makan bakso ada kereta lewat, rasanya
gimana ya?
Saya, suami, dan anak saya memilih duduk di dekat pintu
masuk, di bagian dalam warung. Di luar warung tertata juga beberapa meja dan
kursi yang langsung menghadap ke rel. Tadinya sih mau duduk di luar aja, sambil
nongkrongin kereta lewat. Karena matahari begitu menyengat, nggak jadi deh.
Hal pertama yang saya amati adalah daftar menu lengkap dengan
daftar harganya yang tertulis dengan font berukuran besar. Daftar menu ini
terbingkai dalam sebuah pigura besar yang menempel di dinding gedek (dinding anyaman bambu). Hal menarik
selanjutnya yang saya lihat adalah deretan piagam penghargaan dan foto-foto artis terkenal yang pernah makan
di Bakso President, seperti Jupe, Ari Lasso, dan Uya. Nggak heran kalau ada
yang menjuluki Bakso Presindent sebagai bakso artis.
daftar menu
Kami memesan bakso
campur biasa dan bakso campur spesial.
Seporsi bakso campur biasa dibanderol
dengan harga Rp 12.000,00. Isinya bakso kecil biasa dan urat, siomay basah dan
kering (goreng), tahu, plus goreng udang. Kalau bakso campur spesial ada tambahan paru, ati ampela, dan bakso
besar. Harganya Rp 22.000,00. Bisa juga sih beli bijian. Setelah pesan,
langsung bayar di kasir, trus duduk deh. Oiya, disini tersedia juga bakso bakar,
setusuk isi empat biji, harganya Rp 10.000,00. Trus, bagi yang demen keripik
bakso, Bakso President menjual keripik bakso seharga Rp 7.000,00—Rp 22.000,00 dengan
rasa original dan pedas, kemasan kecil 100 gram dan besar 250 gram. Cocok nih
buat oleh-oleh ke luar pulau.
Untuk pilihan minuman, Bakso President menyediakan minuman
seperti standar warung bakso kebanyakan, yaitu es jeruk dan es teh. Kalau ingin
minum es kelapa yang disajikan lengkap dengan batoknya, boleh memesan di tukang
es kelapa yang mangkal di luar samping Bakso President, harganya Rp 9.000,00.
bakso campur biasa
Pas lagi enak-enaknya makan, wusssss jes jes jes…ada kereta lewaaaat! Waktu itu pukul 10.30 WIB.
Seketika bumi serasa bergetar-getar sedap. Anak saya langsung teriak-teriak
heboh, “kereta yaaah!” Saya pun spontan ikut teriak. Padahal warung sedang
banyak pengunjung. Bayangin deh, betapa noraknya kami saat itu, hahaha! Gimana nggak
heboh, lha sebelumnya sempat mbatin kereta lewat pas makan bakso, eh, kejadian
beneran. Terbukti nih, jangan sembarangan kalau mbatin sesuatu! hihihi…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah meninggalkan komentar 😊