Translate

Rabu, 29 Juli 2009

Duh, Air Mata Ini

Saya akui, saya mudah sekali menangis (mungkin tepatnya terharu dan tersentuh ;). Entahlah, kadang ‘kebiasaan buruk’ ini terasa sangat menyebalkan. Disaat saya ingin terlihat kuat, eh, tiba-tiba air mata ini meluruh. Malu juga sebenarnya, kenapa saya ‘cengeng’ begini.

Kadang, mendengar cerita teman atau melihat tayangan mengharukan di televisi (tapi bukan sinetron ya), tak terasa air mata saya menitik. Tahu-tahu pipi sudah basah ^ _ ^.
Apakah ini karena sensitivitas saya terlalu berlebihan, atau karena ‘setingan dari sononya’ ditakdirkan jadi pribadi yang gampang termehek-mehek? Saya tidak tahu. Yang pasti, saya sering sekali menangis. Sepertinya tiap hari. Adaaaa saja peristiwa/kejadian/hal-hal yang memaksa air mata saya membanjir. Terutama yang berkaitan dengan “perpisahan”.
Enam bulan lalu ketika saya memutuskan resign dari salah satu sekolah Islam terpadu, saya memantapkan hati bahwa saya harus berusaha untuk tidak menangis di acara perpisahan nanti. Eh, begitu hari-H pertahanan saya jebol juga.
Lalu siang tadi, saya ingin sekali acara pamitan anak saya dari TPA-nya berjalan dengan normal, tak ada sedu sedan. Tiba-tiba pas salam perpisahan dengan para pengasuh, saya tak kuasa menahan haru. Melelehlah air mata ini setitik dua titik.
Saya teringat, selama setahun ini mereka membantu menjaga Raya saat saya kerja. Saya tersadar, meski bukan anak sendiri, mereka turut mencintai Raya. Saya terkenang, pertama kali masuk TPA, para pengasuh sibuk menenangkan si kecil yang meraung kencang tak mau ditinggal. Saya sedih, disaat Raya sudah betah di TPA itu, dekat dengan semua pengasuh, sudah punya banyak teman, dia harus ‘pergi’ dari sana karena saya telah menemukan pengasuh baru untuknya.
Mungkin para pengasuh tadi berpikir, “Bunda Raya nih aneh, gitu aja pake nangis segala.”
Saya nggak peduli seandainya ada yang membatin demikian. Ya, inilah saya, suka tiba-tiba mewek…. ^ _ ^.
Ingin sekali mengenyahkan jauh-jauh kebiasaan itu. Tapi bagaimana caranya ya? Terus terang, saya tersiksa juga.
Ah, tapi saya agak terhibur, bahwa orang yang sering menangis (terutama saat beribadah) berarti hatinya lembut. Hehe…
Hmmm, benar nggak ya, hati saya lembut?

4 komentar:

  1. aminn mbak ..... menangis itu suatu ungkapan hati ......

    BalasHapus
  2. Org yg susah nangis hatinya keras..
    Berarti,,org yg mudah nangis, hatinya?

    BalasHapus
  3. Saya juga suka menangis..mudah terharu..sama yah.. :)

    BalasHapus

Terimakasih telah meninggalkan komentar 😊