Ketan biasanya beredar di pagi hari—berbarengan dengan
bukanya pasar—atau malam hari, sebagai teman minum kopi di warung-warung. Kalau
siang atau sore sulit ditemui. Ada nggak penjual ketan yang bisa dicari
sepanjang waktu?
Ada dong…
Disini nih tempatnya, Kedai Ketara (Ketan Aneka Rasa)! Tulisan 'Disini Ada Ketan' dengan font beraroma horor yang terlihat di pinggir jalan, membuat siapa pun yang melintas di depannya penasaran ingin mampir. Kedai mungil yang nyempil di deretan toko depan kampus
Universitas Negeri Malang ini buka dari jam 8 pagi sampai jam 9 malam, every day! Kurang apa coba?
Ketan dengan aneka topping
tersedia di kedai yang baru berdiri setahun yang lalu ini. Nama menunya pun unik-unik.
Ada kasus (ketan-kelapa-susu), kaleng (ketan-kelapa-serundeng), kabur (ketan-kelapa-bluberi), kelon (ketan-kelapa-melon), kelabu (ketan-kelapa-bubuk) dll. Semua dibandrol dengan harga Rp 4.000,- saja, kecuali yang special, Rp
5.000,-. Ketannya yang punel bikin ketagihan!
Nggak cuma ketan, kedai yang beralamat di Jalan Terusan
Surabaya no. 23 Malang ini juga menyediakan macam-macam JUTEC. Jutec, apaan
tuh? Jutec adalah Jus Teh Cincau. Kreatif banget ya pemilik kedainya, hehe..
Kalau icip-icip ke Kedai Ketara, saya dan suami suka pesan
kelabu, ketan yang original. Topping kelapa
parut dan bubuk kedelainya bikin kami serasa berada di kampung halaman kami di
Lumajang sono, hehe. Saat kami pulang kampung, bapak mertua selalu menyediakan
ketan jagung dan ketan bubuk favorit
yang dibeli dari pasar dekat rumah.
Kembali ke Kedai Ketara. Selain makan di tempat, kedai ini
juga melayani take away. Asyiknya makan
ketan disini tuh, ketan selalu disajikan hangat dengan taburan kelapa parut
yang diparut sesaat sebelum dihidangkan. Jadi rasa kelapa parutnya tetep fresh. Trus kalau take away, toppingnya diplastikin terpisah, jadi nggak nyampur
dengan ketannya.
Makan ketan? Ke Ketara aja… ;)
Sajak uenak mbak jadi ngeces.Wooow bisa jadi next trip mbolang kuliner ke Malang nih nunggu liburan datang.
BalasHapusayooo mbak Tatit. nanti lek mari mbolang mampir omah, hehe. ato mampir omah disek, trus takjak mbolang kuliner? hihihi
Hapus