Setiap memosting foto makanan di facebook, saya
sering menerima komentar seperti ini, “Kenapa nggak nulis buku resep aja?” Bukannya
saya nggak tertarik, tetapi saya nggak pede. Secara, kualitas foto bidikan saya
masih jauuuuh dari sempurna dibandingkan dengan foto-foto jepretan food photographer profesional, cenderung
asal malah. Lagian, siapa saya? Selebriti chef bukan, koki warung kaki lima bukan, ujug-ujug mau
nulis buku resep. Hadeuh!
Meski nggak pede, diam-diam saya punya angan-angan
juga. Saya kepingin nulis buku bertema resep makanan tapi saya nggak mau bikin buku
resep makanan yang biasa-biasa saja, seperti yang banyak beredar di pasaran. Saya
masih mencari konsepnya. Pokoknya saya kepingin
buku itu punya nilai lebih dibandingkan dengan buku serupa.
Eh, gayung
bersambut. Seorang editor buku anak dari penerbit ternama suatu siang
nyolek-nyolek saya. “Mbak, ngiler nih lihat foto-foto makanan mbak. Mau nggak
bikin buku tentang makanan tapi yang bla
bla bla bla… (sementara rahasia dulu ya, ntar aja kalo udah terbit saya
jembreng, hihihi). Setelah mempelajari konsep yang diberikan penerbit, wah, menarik nih. Saya pun setuju dan menerima 'tantangan' itu.
Menggarap naskah ini rempong-rempong sedep. Gimana nggak,
saya bener-bener meres otak untuk mengonsep resep masakan yang gampang
dipraktekin anak-anak, nyari nama-nama resep yang unik plus ngegemesin, nguji
resep di dapur plus motret hasilnya, ngedit-ngedit foto hasil pemotretan, trus
nyari 20 ide cerita yang bisa disambung-sambungin ke resep. Seruuu… abis!
Ide cerita udah nemu, giliran mau mulai nulis, kok
susah banget ya? Iya, sumpah, tiba-tiba stuck!
(kecapekan di dapur kali ya? Hahaha… ngeles). Dipikir kalo udah biasa nulis
cerita, nggak pernah macet gitu? Salaaah…
! Kalo udah begini, berarti ini tanda kalo saya kurang membaca, hehe…
Begitu siap menulis, gimana memulainya yak? Ngaku deh,
sering kan merasa kayak gini? Nah, samaaaa…
Ini beberapa cara yang biasa saya terapkan untuk
memulai menulis cerita. Ilmu ini saya dapatkan dari berbagai diskusi tentang
menulis.
1. Memulai
cerita dengan cara mendeskripsikan tempat terjadinya cerita.
Misalnya:
Hutan Kurcaci sudah terkenal angker
sejak lama. Konon disana ada seorang kurcaci jahat yang suka menyihir anak
kecil menjadi katak, bunga, jamur, atau apapun yang menghuni hutan (paragraf
pertama cerita Florina dan Hutan Kurcaci—Buku Kumpulan Dongeng Anak Hebat halaman 6).
2. Memulai
cerita dengan cara menggambarkan sifat tokoh cerita.
Misalnya:
Aku
suka membantu ibu memasak di dapur. Biasanya kulakukan saat hari libur (paragraf
pertama cerita Memasak Sup—Buku Kumpulan Cerita dan Sajak Anak Terbaik halaman 56).
3. Memulai
cerita dengan cara menceritakan kegiatan/aktivitas yang dilakukan oleh tokoh
cerita.
Misalnya:
Karmen memandangi mantel bulu yang
dipajang di etalase sebuah toko pakaian (kalimat pertama cerita Permen Cokelat Karmen—Buku Kumpulan Dongeng Anak Hebat halaman 86).
4. Memulai
cerita dengan cara menggambarkan suasana/keadaan.
Misalnya:
Sore cerah untuk
bermain layang-layang. Kubawa layang-layang buatan ayah ke tanah lapang (paragraf
pertama cerita Layang-Layang Terbang
Tinggi—Buku Kumpulan Cerita dan Sajak
Anak Terbaik halaman 8).
5. Memulai
cerita dengan cara mendeskripsikan perasaan tokoh cerita.
Misalnya:
Awing terlihat lesu. Ia tampak tak
bersemangat memunguti telur-telur di kandang ayam Paman Madang yang baru
menetas (dua kalimat pertama Bab III Novel Kerawing dan Batu Kecubung Biru).
6. Memulai
cerita dengan kalimat langsung.
Misalnya:
“Ingat ya, 1000 biji tahu pasir
kriuk untuk hari Minggu!” ulang Hen, kurir istana yang diutus memesan kudapan untuk
hari ulang tahun Putri Yuki (dicuplik dari paragraf pertama salah satu cerita
yang ada di calon buku saya, hehehe…).
7. Memulai
cerita dengan suara atau bunyi-bunyian.
Misalnya:
Grombyang! Grombyang! Bunyi seng atap. Matahari masih lelap, pagi masih gelap
(paragraf pertama cerita Ketika Angin
Kencang—Buku Kumpulan
Cerita dan Sajak Anak Terbaik halaman
32).
Selain tujuh cara di atas, tentunya masih banyak
cara lain untuk memulai cerita. Ada yang ingin menambahkan? Monggo…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah meninggalkan komentar 😊