Liburan akhir tahun kemarin, saat sebagian besar penduduk
medsos pada pamer foto liburannya di luar kota/negeri, saya liburan di rumah
saja (DRS) dan sekitarnya, karena di kampus tempat saya mengajar masih pekan
ujian akhir semester. Lantas, apa karena DRS, trus saya harus nangis di pojokan
sambil garukin tembok, gitu? Nggak lah…
Ada banyak hal yang bisa dilakukan meski hanya DRS. Awalnya
bingung sih, karena si sulung Raya sudah libur panjang, eh, saya belum. Heran
deh sama yang bikin kalender akademik di tempat kerja saya, kok nggak sama
dengan liburan anak sekolah sih? Bingungnya lagi, ada tambahan lagu lama yang
diputar ulang tiap akhir tahun: si ayah lembur di kantor seeetiap hari. Biasa, tutup buku. Nyaris tiap hari pulang tengah malam kayak orang habis dugem. Akhir
pekan pun kadang masih disuruh ngantor. Praktis, anak-anak lebih sering sama
saya.
Setelah bingungnya hilang, saya pun merancang beberapa
kegiatan menarik, supaya saya dan anak-anak tetap happy.
Jadi, kalau ‘nggak kemana-mana’, apa saja yang bisa
dilakukan selama liburan biar nggak mati gaya? Ini nih contohnya.
·
Wisata kuliner-an
Wiskulnya jangan yang biasa-biasa aja ya.
Karena ini dalam rangka merayakan liburan, bolehlah sekali-sekali wiskul di
restoran mahal yang belum pernah kita masuki karena menyebabkan ‘kanker’,
wkwkwkwk… . Kalau bisa, cari restoran yang dilengkapi dengan tempat bermain
untuk anak-anak. Jadi saat kita makan, anak-anak nggak gangguin, hehehe… .
Seperti tempo hari, saya menyeret suami ke sebuah restoran mahal yang
dilengkapi dengan fasilitas taman bermain. Keluar dari situ, Raya bilang
begini, “Kapan-kapan kesini lagi ya, yah. Aku suka main disini,” Nah lho! :D
selesai wiskul, pose dulu |
· Spa di rumah
Panggil deh tukang pijat ke rumah. Lumayan
nggak pake antri lama kayak di salon. Lebih nyaman juga, karena dilakukan di
rumah sendiri. Plus irit, karena bajetnya nggak sampai 100 ribu. Bayar tukang
pijatnya antara 50—75ribu aja, scrub atau lulurnya beli sendiri paling nggak
sampai 20ribu. Itu pun bisa dipakai lagi bulan depannya. Nggak punya langganan
tukang pijat? Sini, sini, saya kenalin :D
·
Masak
menu spesial
Pernah nemu resep masakan yang kelihatannya
enak tapi bikinnya ribet plus bahannya mahal dan susah dicari? Atau, pernah
nemu kumpulan resep kue yang bikin kita berkali-kali ngelap iler trus share di
wall facebook dengan status ‘simpen dulu ah…’? Nah, saat libur lumayan panjang
nggak ada salahnya tuh dieksekusi bersama anak. Si kecil bisa kita mintai tolong untuk menguleni adonan kue, atau menghias kue yang sudah jadi, misalnya. Anak jadi belajar hal baru, mengalami hal yang mengasyikkan tanpa keluar rumah.
·
Berburu
lomba dan kuis di medsos
Punya banyak pulsa internet jangan
cuma dipakai buat nyinyirin plus ngepoin orang, ntar kena fomo loh. Apalagi cuma dipakai buat aplot kenarsisan, seperti aplot foto saat melayat (ini sih nggak punya etika, orang lagi berduka diajak selfi!), mau masuk wc pose merentangkan tangan dengan ekspresi kaget trus diaplot *narsis akut ini mah :D. Kasihan deh, lihat orang model begini, kelihatan banget kalau nggak ada kerjaan *sini saya kasih kerjaan, koreksian saya sedang banyak :D. Narsis boleh, tapi lihat-lihat dong. Sedikit-sedikit aplot foto narsis, aih, rugi kalau dipakai buat gitu doang! Mending ikut lomba atau kuis deh. Meski iseng, tapi kalau kita beruntung lumayan lo, dapat
hadiah. Nggak rugi kok jadi kuter. Kalau kalah pun, kita bisa tetap merasakan
manfaatnya. Mental kita jadi tangguh (karena berkali-kali kalah, bwahahaha) dan
keahlian kita jadi semakin terasah.
·
Berkunjung
ke rumah saudara/teman/kenalan
Ketika hari aktif, mungkin kita nggak
bisa berkunjung ke rumah saudara dan sahabat-sahabat kita/teman anak kita. Nah,
mumpung ada waktu luang dan sempat, nggak ada salahnya waktu libur kita gunakan
untuk mengunjungi mereka. Akan ada banyak kejutan yang menanti kita. Misalnya,
waktu saya berkunjung ke rumah salah satu murid ibu mertua saya yang sekarang
tinggal di Samarinda, saya jadi tahu rasa ayam likuh khas bugis yang lezat dan
jadi tahu bagaimana cara membuatnya ^^.
·
Membaca koleksi
buku yang kita beli tapi belum sempat dibaca
Nah, mumpung libur, kita bisa
menyelesaikan bacaan kita. Bagi yang masih haus bacaan, bisa juga meminjam buku
sebanyak-banyaknya di perpustakaan terdekat. Tapi ingat, jangan cuma dibaca ya.
Ada baiknya sekaligus mencatat hal-hal penting yang didapat dari buku. Kalau
bisa sih, disebarluaskan juga di medsos, biar manfaatnya bisa dirasakan oleh
lebih banyak orang.
·
Menekuni
hobi
Hal lain yang bisa dilakukan di rumah
ketika libur panjang adalah menyalurkan dan menekuni hobi. Misalnya teman-teman
hobi menulis fiksi, liburan bisa dimanfaatkan untuk menulis novel. bayangkan
kalau sehari kita bisa menyelesaikan 1--10 lembar. Kalau liburannya
sebulan, berarti setidaknya kita bisa menyelesaikan satu novel! Kalau hobi tanam-tanam dan kebetulan punya halaman rumah yang luas, boleh tuh selama liburan hobi berkebunnya disalurkan. Seperti saya kemarin, nanam kemangi di halaman belakang rumah *ini bukan nanam ya namanya, tapi nebar benih, hihihi.
·
Beres-beres
plus bersih-bersih rumah
Diantara teman-teman mungkin ada yang
bosan dengan suasana kamar. Gunakan liburan untuk menata ulang kamar kita. Kita
bisa mengubah posisi benda-benda yang ada di kamar, mengecat dindingnya dengan
warna baru, menambah ornamen atau pernak-pernik kamar, dan membongkar isi
lemari di kamar kita. Siapa tahu kita menemukan barang layak pakai yang bisa
disumbangkan ke panti asuhan. Bersihkan barang-barang rongsokan yang bikin mata
sepet. Kalau ada tukang loak lewat depan rumah, panggil. Hasil jualan barang
bekas lumayan tuh buat beli gorengan plus es degan. Kalau nggak ada tukang
loak, jual aja ke *LX :D. Jangan lupa libatkan anak. Sesuaikan tugas yang kita
berikan dengan usia anak.
• Mengasah life skill
Biasanya saat liburan banyak seminar dan workshop. Tinggal pilih yang sesuai dengan minat kita. Misalnya suka menjahit, ikut saja workshop menjahit. Suka jeprat-jepret, daftar saja workshop fotografi. Bagi yang sudah jadi ortu, bisa ikut seminar parenting. Dengan mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut, otomatis kemampuan kita ter-upgrade.
• Mengasah life skill
Biasanya saat liburan banyak seminar dan workshop. Tinggal pilih yang sesuai dengan minat kita. Misalnya suka menjahit, ikut saja workshop menjahit. Suka jeprat-jepret, daftar saja workshop fotografi. Bagi yang sudah jadi ortu, bisa ikut seminar parenting. Dengan mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut, otomatis kemampuan kita ter-upgrade.
·
Mewujudkan
rencana
Awal tahun lalu, saya menulis beberapa
rencana yang ingin saya wujudkan. Salah satunya, saya ingin hafalan surat-surat
pendek Raya bertambah. Alhamdulillah liburan kemarin hafalan Raya bertambah 10
surat. Semoga sebelum genap 9 tahun Raya sudah bisa hafal juz amma, Aamiin. Eh,
apa anaknya nggak stres tuh, liburan malah disuruh hafalan? Nggak lah… caranya
yang fun dooong. Beri anak reward yang dia minta. Misalnya nih, kalau hari
aktif sekolah, saya sangat membatasi Raya pegang gadget, termasuk laptop. Nah,
karena libur, Raya minta main laptop. Jadinya saya buat kesepakatan deh sama
Raya, boleh lihat laptop 1 jam kalau hafal 1 surat pendek ^^
Liburan
merupakan waktu yang tepat untuk menyegarkan kembali tubuh dan pikiran
kita. Mungkin selama hari aktif kita sering merasa terbebani dengan
tugas-tugas rutin kita sebagai inem di rumah, yang dari subuh ke subuh full
aktivitas domestik; belum lagi para IRT yang nge-side job kayak saya.
Sehingga bukan hanya tubuh kita yang lelah, pikiran juga. Liburan membuat tubuh
dan pikiran beristirahat dari rutinitas sehari-hari yang monoton. Bukan tidak
mungkin aktivitas yang sama, yang dilakukan terus-menerus, menyebabkan gangguan
kejiwaan ringan yang disebut stres. Biasanya, stres inilah yang membuat
semangat kita menurun. Salah satu tandanya, kita jadi malas melakukan apa pun.
Setelah liburan, dijamin, semangat pasti akan kembali lagi.
Nah,
liburan itu perlu, tapi nggak harus pelesiran jauh ya. Liburan di rumah pun
bisa kok jadi liburan spesial. Yang penting itu, liburan kita bermakna ^^
Semoga
beberapa aktivitas liburan yang sudah saya bagi ini bermanfaat ya. Semoga bisa
diterapkan pada libur panjang selanjutnya ^^
Setuju dengan spa sendiri di rumah. Sayang di Sidoarjo agak mahal 100 ribu :)
BalasHapusyo harap maklum mbak, nang Samarinda harga apa pun roto2 2x lipat harga di Jawa :)
Hapus