Translate

Jumat, 29 Januari 2010

Biarkan Anak-anak Bermain Hujan....

“Main hujan, Nda…,” rengek si kecil Raya tadi siang.
Dikasih ijin nggak ya? Di luar hujannya lebat sekali…

Kalau dikasih ijin, takutnya nanti malah sakit :(. Tapi kalau dilarang, kasihan, teman-temannya pada main hujan. Setelah berpikir sebentar, akhirnya saya membolehkannya bermain hujan. Dengan catatan, tak lebih dari satu jam. Ini adalah pertama kalinya si kecil main hujan. Mudah-mudahan nggak terjadi apa-apa.

                                                             * * *

Wajar jika banyak orangtua yang tidak mengijinkan anak kesayangannya bermain hujan. Mitos yang beredar selama ini, bermain hujan bisa menyebabkan anak terkena flu, pilek, demam, sakit kepala, dan masuk angin. Benarkah?
Menurut literatur yang saya baca, yang rentan sakit setelah ‘hujan-hujanan’ itu sebenarnya adalah orang dewasa dan orangtua, bukan anak-anak. Daya tahan tubuh anak-anak itu masih sangat kuat, tidak seperti orang dewasa atau orangtua yang daya tahan tubuhnya –kebanyakan—sudah rapuh dimakan usia.
Memang ada hasil penelitian yang menyatakan bahwa tekanan udara yang rendah seperti hujan, mendung dan kelembaban tinggi terbukti menjadi pemicu sakit kepala pada anak-anak. Menurut penelitian Dr Mark Connely dari Children's Mercy Hospital and Clinics di Kansas City-Missouri ini, menurunnya tekanan udara telah ikut menurunkan kekebalan tubuh meski belum diketahui persis penyebabnya. Mengapa hujan dan kelembaban yang tinggi dapat memicu sakit kepala pada anak-anak? Hal itu juga belum diketahuinya secara pasti.
Kalau merujuk pada pengalaman masa kecil, biasanya setelah bermain hujan, saya merasa senang luar biasa. Ada rasa gembira yang tak bisa terlukiskan. Banyak hal yang bisa membuat saya gembira, diantaranya: dengan air hujan, saya bisa membuat sungai kecil dengan cara mengeruk tanah untuk mengalirkan air sepanjang yang saya mau; menghanyutkan perahu kertas di got kecil di depan rumah; serasa mandi rame-rame di pancuran atau shower seperti di rumah-rumah mewah, hehe. Memang kedinginan, tapi tidak pernah sampai sakit.
Ya, selain merasa gembira, ternyata dengan bermain hujan anak bisa berinteraksi serta bereksplorasi dengan alam, dan mengembangkan kreativitas. Lebih jauh, secara tidak langsung, hujan juga telah membantu anak mengenal Sang Pencipta. Dengan bermain hujan, anak akan memahami bahwa hujan adalah salah satu benda alam ciptaan Tuhan (selain pasir, tanah, batu, kayu, dedaunan, dan rerumputan) yang wajib ‘dikenal dan diakrabi’.
Dampak dari semua itu, kecerdasan otak kanan anak akan semakin meningkat. Kecerdasan otak kanan ini meliputi kecerdasan intrapribadi, antarpribadi (sosial), visual-spasial, natural/indrawi, kinestetik (gerak tubuh), kreativitas/mencipta disain, cerita, simfoni, permainan, imajinasi, spiritual/mencari makna kehidupan, dan tahan banting. Kecerdasan otak kanan akan merangsang dan mendinamisasi proses perkembangan kecerdasan otak kirinya, yang terdiri dari kecerdasan bahasa (verbal), kecerdasan numerik, kecerdasan logika-matematika.
                                                               * * *
                           menampung air hujan untuk membuat 'kolam renang'
Selama bermain hujan tadi, tentu saja si kecil tetap saya awasi dari jauh. Takutnya dia bermain dengan sesuatu yang berbahaya atau lari-lari lalu terjatuh. Maklum, dia paling kecil diantara teman-teman bermainnya ^_^.
Saran seorang teman, setelah bermain hujan, bilas anak dengan air hangat atau beri minum yang hangat-hangat. Tapi tadi yang saya lakukan hanya membilas si kecil dengan air bersih, lalu megolesi sekujur tubuhnya dengan minyak kayu putih. Si kecil buru-buru minta bobok ;)
Sepanjang hujan tidak disertai kilatan petir yang menakutkan, biarkan anak-anak bermain hujan….

6 komentar:

  1. hehehhe, sutuju mba, anak2ku paling suka tu main hujan, kalau hujannya besar ( asal ngga ada petir menggelegar ) aku ijinin aja, kebayang dulu heppynya aku kalo main ujan, pasti mereka juga mau ngerasain hal yang sama

    BalasHapus
  2. betul. bermain hujan adalah salah satu hak asasi anak. kalau tidak dipenuhi, berarti kita melanggar hak asasi anak ^_^

    BalasHapus
  3. lebih baik menunggu sedikit lebih lama sebelum anak kecil langsung main hujan. hal ini karena hujan yg pertama biasanya masih banyak mengandung polusi2 yg ada di udara (yg asalnya dari kendaraan, pabrik, dll). paling ngga nunggu 30 mnt-1 jam baru ijinkan mereka bermain.. :)

    BalasHapus
  4. iya sih. tadi karena anaknya pengen cpt2 main, selang 5 menit, langsung saya perbolehkan main hujan ;)

    BalasHapus
  5. Setuju. Alhamdulillah anak2 tidak pernah sakit setelah main hujan2an. Asalkan kondisinya lg fit dan setelah main hujan segera mandi dan minum anget2.

    BalasHapus

Terimakasih telah meninggalkan komentar 😊