Proses Kreatif Buku Kumpulan Cerita dan Sajak Anak Terbaik

Sebenarnya ide awal menulis buku ini sudah saya temukan sejak 2010 lalu. Waktu itu saya sering mengamati cerita-cerita pendek di Bobo Junior. Lalu terpikir untuk menulis cerita seperti itu dan ingin mencoba menjajah penerbit dengan menawarkan konsep pictorial book. Awal 2011, sebuah penerbit yang cukup punya nama membuka peluang penerbitan buku anak. Saya pun tertarik, lalu PDKT ke seorang illustrator yang hasil karyanya simpel tapi memikat. Gayung bersambut, dia pun bersedia memberi saya sampel ilustrasi sesuai cerita yang saya tulis. Saya ajukan proposal naskah saya beserta sampel gambarnya ke penerbit. Beberapa waktu menunggu, akhirnya saya dapat balasan dari penerbit, dan isinya: pengajuan saya ditolak! Agak kecewa sih, karena menurut saya, konsep yang saya tawarkan cukup menarik, hehe. Saya pun menyimpan naskah itu di folder khusus, sambil berharap, semoga suatu saat naskah tersebut bermanfaat.

Pertengahan 2012, saya mulai mengerjakan tesis. Saat itu saya sangat tertarik ingin meneliti lagu-lagu anak karya alm. AT. Mahmud, karena dari kecil hingga menjadi ibu seperti sekarang, saya sangat fanatik dengan karya-karya beliau. Saya pun membeli buku kumpulan teks lagu AT. Mahmud. Saya baca syairnya dengan seksama. Subhanallah, saya menemukan banyak hal. Pertama, syair lagu-lagu AT. Mahmud sangat sederhana, tapi indah dan bermakna. Kedua, bahasa pada syair lagu-lagu tersebut sesuai dengan perkembangan bahasa anak. Berdasar hasil sepintas meneliti syair lagu-lagu AT. Mahmud, serta pengalaman mengamati keseharian anak saya ketika bermain, saya jadi terpikir ingin menulis sebuah buku yang berisi kumpulan cerita berima. Saya membayangkan, ketika anak-anak membaca cerita dalam buku itu nanti, mereka sekaligus bisa mendendangkannya dengan nada dan irama ciptaan sendiri.

Saya obrak-abrik laci folder tabungan naskah. Saya baca-baca lagi naskah picbook yang pernah ditolak penerbit dua tahun lalu. Saya permak sedikit, saya tambahkan kata-kata berima di setiap akhir larik. Jadilah 10 judul. Atas saran seorang penulis top yang sangat baik dan rendah hati, awal November 2012 saya mengajukan naskah tersebut ke Elex Kids (Imprint Penerbit Elex Media Komputindo). Dua hari kemudian, si mbak editor meng-email saya, meminta saya menambah ceritanya menjadi 40 judul. Sempat bingung juga mencari ide cerita untuk 30 judul lagi. Tiba-tiba saya ingat buku-buku sekolah Raya yang menumpuk di dapur. Bongkar-bongkar tumpukan, lumayan nemu beberapa buku aktivitas untuk anak TK. Baca-baca sebentar, Alhamdulillah, kepala kembali dibanjiri tema-tema untuk melanjutkan penulisan buku ini. Dibantu oleh kamus rima online dan beberapa referensi artikel, akhir November 2012 naskah yang diminta pun selesai, lalu saya kirim kembali ke mbak editor.

Awal Januari, si mbak editor mempersilakan saya mengadakan audisi illustrator. Dari beberapa ilustrator yang melamar, terpilihlah Lisa Gunawan. Illustrator yang satu ini super banget kerjanya, cepet dan hasil ilustrasinya keren-keren. Salut deh ^_^

Pertengahan Januari, editing dari editor selesai. Setelah berdiskusi panjang lebar, kami sepakat untuk memangkas 2 cerita. Akhir januari naskah fix, lanjut diskusi enam mata (hehe) tentang ilustrasi dengan editor dan illustrator. 9 April diskusi selesai, siap dilayout. Kalau dibandingkan dengan naskah yang sama-sama saya kerjakan di akhir tahun 2012, proses penerbitan buku ini lumayan cepet loh. Subhanallah, editor Elex Kids respon dan kerjanya cepet,  seneng deh.
Tentang judul buku, aslinya kalau dari saya judul buku ini Kumpulan Cerita Berima. Pas design covernya jadi, si mbak editor menyarankan judul Kumpulan Cerita dan Sajak Anak Terbaik. Hm, mungkin si mbak editor punya pertimbangan lain memilihkan judul ini untuk buku saya, jadi, manut wae lah, hehe...
Sekian sekelumit proses kreatif penulisan buku Kumpulan Cerita dan Sajak Anak Terbaik. Mudah-mudahan bermanfaat :)

Buku ini sudah beredar di toko buku Gramedia seluruh Indonesia. Jangan lupa beli ya... ^_^