Translate

Senin, 12 Mei 2014

Sederhana Tapi Nikmat

Ada yang tahu, apakah ini?



Mungkin ada yang belum kenal sama sayuran yang ada di foto. Orang Jawa menyebutnya kecipir, orang Sumatera menyebutnya kacang botol, orang Sunda menyebutnya jaat, orang Bali menyebutnya kelongkang. Banyak banget namanya, hihihi. Bentuknya segi empat pipih memanjang dan pinggirannya berumbai, unik ya?

Saya kenal sayur ini sejak kecil, karena almarhum mbah saya pernah menanamnya di rumah (sekarang kecipirnya sudah enggak ada). Dulu saya sering memanfaatkan sayur yang tumbuhnya merambat ini untuk mainan jual-jualan. Kalau diolah jadi masakan, saya malah nggak doyan. 

Belakangan saya baru tahu, ternyata kecipir ini banyak sekali khasiatnya. Diantaranya ini nih:
·         Kecipir baik untuk ibu hamil dan menyusui, karena bisa mencegah anemia.
·         Kecipir mengandung antioksidan.
·         Perasan daunnya bisa digunakan untuk obat bisul. 

Kecipir termasuk sayur yang nggak setiap hari ada. Sepertinya sih, musiman. Maka ketika berbelanja ke bulik sayur dan melihat seikat kecipir yang tergeletak di meja display, saya pun membawanya pulang (dibayar dulu tentunya ^^). Selain direbus sebagai sayur pelengkap pecel, kecipir bisa juga diolah dengan cara ditumis atau disayur bening.

Untuk sayur bening, bahannya sangat simpel. Cukup sediakan kecipir yang sudah dibersihkan dan dipotong-potong, bawang merah dan bawang putih (iris tipis), tomat (belah empat), garam dan gula secukupnya, air untuk kuah secukupnya.

Caranya, rebus air hingga mendidih, masukkan kecipir, rebus sampai agak empuk. Kemudian masukkan sisa bahan. Jadi deh. Masaknya nggak ada 10 menit. Cocok banget buat menu sarapan. Apalagi disandingkan dengan tempe goreng. Hm, meski sederhana, makan pagi jadi nikmat :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meninggalkan komentar 😊