Sejak remaja saya suka mencatat ungkapan-ungkapan hikmah, kata-kata motivasi, dan ayat-ayat Alquran yang membangkitkan semangat. Setiap saya menemukan ketiganya saat membaca, mendengar nasihat, atau menyaksikan suatu tayangan, saya catat di buku khusus. Saya menamainya buku ajaib, karena catatan-catatan dalam buku itulah—salah satunya—yang ikut menggerakkan saya untuk selalu melakukan yang terbaik untuk hidup.
Suatu hari saya terpikir untuk menyebarluaskan catatan buku ajaib saya itu dalam sebuah buku. Saya pun menulis satu-persatu kisah pribadi saya yang terkait dengan catatan-catatan itu. Jadilah kumpulan renungan kecil based on true story yang saya beri judul Secangkir Teh di Pagi Hari. Saya mengajukan naskah ini ke penerbit Qibla, dan Alhamdulillah langsung diterima.
Mengapa saya menulis
buku ini?
Saya ingin berbagi
pengalaman hidup. Apa yang membuat saya tetap semangat dan kuat saat beragam
cobaan menimpa saya? Bagaimana Allah menolong saya? Bagaimana saya menyikapi sesuatu?
semua saya tulis disini.
Di buku Secangkir Teh di Pagi Hari ini saya juga
menyinggung beberapa orang di sekitar saya, seperti keluarga dan kerabat. Saya
menulis tentang mereka bukan karena saya sengaja ingin menyebarluaskan rahasia keluarga
besar saya. Tidak. Tujuan saya bukan itu. Lagipula, mereka tidak keberatan
dengan apa yang saya tulis. Dan menurut saya, apa yang mereka alami itu bukan aib,
tetapi pelajaran berharga yang ‘jangan sampai terjadi pada orang lain’.
Saya memberi judul buku
ini Secangkir Teh di Pagi Hari,
karena saya mengibaratkan kumpulan kisah di buku ini seperti secangkir teh di
pagi hari. Meski hanya secangkir, tetapi bisa menghangatkan badan dan
menghadirkan semangat di pagi hari. Semoga buku ini dapat menginspirasi dan
mendatangkan banyak kebaikan, tidak hanya bagi saya, tetapi juga bagi semua
yang membacanya. Semoga pembaca buku ini nantinya bisa mengambil hikmah dari
peristiwa-peristiwa yang saya kisahkan. Aamiiin.
Saya menulis buku ini
bukan karena merasa lebih baik dari orang lain. Sama sekali bukan. Saya hanya ingin
buku ini dapat menjadi self reminder saya dan menjadi nasihat untuk diri
saya sendiri. Saya sadar, buku ini
masih jauh dari sempurna (apalagi penulisnya, sangaaaat tidak sempurna, hanya
Allah Yang Maha Sempurna). Saya mohon maaf apabila ada yang kurang berkenan. Semua
kebenaran datangnya dari Allah. Sebaliknya, semua kesalahan adalah semata-mata
karena kebodohan saya.
Ikuti kuis buku ini di sini
Ikuti kuis buku ini di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah meninggalkan komentar 😊