Translate

Jumat, 01 November 2013

Mengapa Saya Menulis Buku Ini?





Sejak remaja saya suka mencatat ungkapan-ungkapan hikmah, kata-kata motivasi, dan ayat-ayat Alquran yang membangkitkan semangat. Setiap saya menemukan ketiganya saat membaca, mendengar nasihat, atau menyaksikan suatu tayangan, saya catat di buku khusus. Saya menamainya buku ajaib, karena catatan-catatan dalam buku itulah—salah satunya—yang ikut menggerakkan saya untuk selalu melakukan yang terbaik untuk hidup.

Suatu hari saya terpikir untuk menyebarluaskan catatan buku ajaib saya itu dalam sebuah buku. Saya pun menulis satu-persatu kisah pribadi saya yang terkait dengan catatan-catatan itu. Jadilah kumpulan renungan kecil based on true story yang saya beri judul Secangkir Teh di Pagi Hari. Saya mengajukan naskah ini ke penerbit Qibla, dan Alhamdulillah langsung diterima. 

Mengapa saya menulis buku ini?

Saya ingin berbagi pengalaman hidup. Apa yang membuat saya tetap semangat dan kuat saat beragam cobaan menimpa saya? Bagaimana Allah menolong saya? Bagaimana saya menyikapi sesuatu? semua saya tulis disini.

Di buku Secangkir Teh di Pagi Hari ini saya juga menyinggung beberapa orang di sekitar saya, seperti keluarga dan kerabat. Saya menulis tentang mereka bukan karena saya sengaja ingin menyebarluaskan rahasia keluarga besar saya. Tidak. Tujuan saya bukan itu. Lagipula, mereka tidak keberatan dengan apa yang saya tulis. Dan menurut saya, apa yang mereka alami itu bukan aib, tetapi pelajaran berharga yang ‘jangan sampai terjadi pada orang lain’.
  
Saya memberi judul buku ini Secangkir Teh di Pagi Hari, karena saya mengibaratkan kumpulan kisah di buku ini seperti secangkir teh di pagi hari. Meski hanya secangkir, tetapi bisa menghangatkan badan dan menghadirkan semangat di pagi hari. Semoga buku ini dapat menginspirasi dan mendatangkan banyak kebaikan, tidak hanya bagi saya, tetapi juga bagi semua yang membacanya. Semoga pembaca buku ini nantinya bisa mengambil hikmah dari peristiwa-peristiwa yang saya kisahkan. Aamiiin.

Saya menulis buku ini bukan karena merasa lebih baik dari orang lain. Sama sekali bukan. Saya hanya ingin buku ini dapat menjadi self reminder saya dan menjadi nasihat untuk diri saya sendiri. Saya sadar, buku ini masih jauh dari sempurna (apalagi penulisnya, sangaaaat tidak sempurna, hanya Allah Yang Maha Sempurna). Saya mohon maaf apabila ada yang kurang berkenan. Semua kebenaran datangnya dari Allah. Sebaliknya, semua kesalahan adalah semata-mata karena kebodohan saya.

Ikuti kuis buku ini di sini 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meninggalkan komentar 😊