Translate

Senin, 10 November 2014

[Resensi] Ketika Para Princess Masak



Resensi buku Princess Masakan yang ditulis oleh Mbak Tri Wahyuni Zuhri, dimuat di Tabloid My Mommy edisi 78/II/1-7 November 2014. Selamat Membaca ^^



Judul: Princess Masakan
Penulis: RF. Dhonna
Penerbit: Tiga Ananda
Tebal: 152 halaman
Tahun terbit: 2014

Apa jadinya bila para princess yang terkenal cantik-cantik itu belajar memasak? Tentunya akan menambah penasaran, bagaimana ya cara mereka memasak dan bagaimana rasa masakan mereka?
Buku Princess Masakan yang ditulis RF. Dhonna ini memang mempunyai kelebihan. Selain menyajikan 20 kisah para princess dengan berbagai seluk beluk berkegiatan di dapur, buku ini juga dilengkapi dengan resep asli masakan yang dimasak para princess. Jadi, sudah terbayang kan bagaimana serunya membaca buku ini? RF. Dhonna selaku penulis, memang sangat mahir meramu tulisan cerita anak. Ia pun mengombinasikan cerita dengan resep makanan yang mudah dipraktikkan anak-anak.

Seperti kisah Putri Anabel dan neneknya yang sangat disiplin. Sang nenek ingin Anabel menjadi seorang putri yang memiliki kepribadian baik. Karena itu, nenek berusaha mengajari Anabel etika istana. Tentu saja Anabel menjadi kesal, karena semua tingkahnya yang diperhatikan nenek.

Ia pun mencari cara agar nenek tidak betah di istana. Caranya dengan pura-pura memberi kabar tentang kucing kesayangan nenek yang keracunan. Nenek pun segera pulang ke rumahnya begitu tahu berita itu. namun ternyata berita itu bohong, dan nenek jatuh sakit karena terkena serangan jantung. Anabel merasa bersalah, apalagi setelah ia tahu kalau nenek sengaja mengajari etika istana demi kebaikannya.
Anabel mencari cara untuk berbaikan dengan nenek. Ia lalu membuat kroket gembul dengan bahan utama kentang, keju, dan telur, untuk dipersembahkan kepada sang nenek. Nenek pun luluh hati melihat kebaikan Anabel, dan mereka berbaikan kembali.

Kisah lain bercerita tentang kerinduan Putri Aimee pada sang ayah yang telah tiada. Ayah sangat sayang pada Putri Aimee dan sering memasak omelet bintik kesukaannya. Ibunda yang melihat kesedihan Putri Aimee berusaha menghiburnya. Ibunda masih ingat bagaimana cara ayah membuat omelet bintik. Mereka berdua kemudian membuat omelet bintik yang biasa dibuatkan mendiang ayah. Tentu saja Putri Aimee merasa senang. Kerinduan pada ayah terobati dengan membuat omelet bintik kenangan itu.

Buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca. Selain mengandung banyak hikmah dan moral dalam setiap ceritanya, dengan membaca buku ini, anak-anak bisa mempraktikkan resep masakan yang ada di buku ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meninggalkan komentar 😊