Resensi buku Princess Masakan yang ditulis oleh Mbak Tri Wahyuni Zuhri, dimuat di Tabloid My Mommy edisi 78/II/1-7 November 2014. Selamat Membaca ^^
Judul: Princess
Masakan
Penulis: RF. Dhonna
Penerbit: Tiga Ananda
Tebal: 152 halaman
Tahun terbit: 2014
Apa jadinya bila para princess yang terkenal cantik-cantik
itu belajar memasak? Tentunya akan menambah penasaran, bagaimana ya cara mereka
memasak dan bagaimana rasa masakan mereka?
Buku Princess Masakan yang ditulis RF. Dhonna ini memang
mempunyai kelebihan. Selain menyajikan 20 kisah para princess dengan berbagai
seluk beluk berkegiatan di dapur, buku ini juga dilengkapi dengan resep asli
masakan yang dimasak para princess. Jadi, sudah terbayang kan bagaimana serunya
membaca buku ini? RF. Dhonna selaku penulis, memang sangat mahir meramu tulisan
cerita anak. Ia pun mengombinasikan cerita dengan resep makanan yang mudah
dipraktikkan anak-anak.
Seperti kisah Putri Anabel dan neneknya yang sangat
disiplin. Sang nenek ingin Anabel menjadi seorang putri yang memiliki
kepribadian baik. Karena itu, nenek berusaha mengajari Anabel etika istana. Tentu
saja Anabel menjadi kesal, karena semua tingkahnya yang diperhatikan nenek.
Ia pun mencari cara agar nenek tidak betah di istana. Caranya
dengan pura-pura memberi kabar tentang kucing kesayangan nenek yang keracunan. Nenek
pun segera pulang ke rumahnya begitu tahu berita itu. namun ternyata berita itu
bohong, dan nenek jatuh sakit karena terkena serangan jantung. Anabel merasa
bersalah, apalagi setelah ia tahu kalau nenek sengaja mengajari etika istana
demi kebaikannya.
Anabel mencari cara untuk berbaikan dengan nenek. Ia lalu
membuat kroket gembul dengan bahan utama kentang, keju, dan telur, untuk
dipersembahkan kepada sang nenek. Nenek pun luluh hati melihat kebaikan Anabel,
dan mereka berbaikan kembali.
Kisah lain bercerita tentang kerinduan Putri Aimee pada sang
ayah yang telah tiada. Ayah sangat sayang pada Putri Aimee dan sering memasak
omelet bintik kesukaannya. Ibunda yang melihat kesedihan Putri Aimee berusaha
menghiburnya. Ibunda masih ingat bagaimana cara ayah membuat omelet bintik. Mereka
berdua kemudian membuat omelet bintik yang biasa dibuatkan mendiang ayah. Tentu
saja Putri Aimee merasa senang. Kerinduan pada ayah terobati dengan membuat
omelet bintik kenangan itu.
Buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca. Selain mengandung
banyak hikmah dan moral dalam setiap ceritanya, dengan membaca buku ini,
anak-anak bisa mempraktikkan resep masakan yang ada di buku ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah meninggalkan komentar 😊