Translate

Sabtu, 25 Oktober 2008

album perangko jadul



Senin pagi kemarin. Saya menyiapkan bahan untuk mengajar di kelas 7. Materi hari itu adalah menulis surat pribadi. Saya memikirkan cara agar penyampaian materi ini bisa membuat anak-anak tertarik dan bersemangat belajar.

Saya langsung teringat album perangko koleksi saya yang sudah jadul. Perangko-perangko koleksi itu saya kumpulkan sejak SMP kelas 1 (sekarang kelas 7), waktu masih getol-getolnya menekuni dunia korespondensi alias surat menyurat. Jumlah koleksi saya sampai saat ini cukup lumayan, sekitar 300an lebih.


Hobi mengumpulkan perangko dan segala pernak-perniknya seperti sampul hari pertama (shp) dan kartu pos sudah lama tidak saya tekuni lagi. Bukan karena trauma karena seringnya para sahabat pena yang saya surati enggan membalas, tapi karena sudah ada teknologi yang lebih canggih dalam penyampaian berita, yaitu dengan email atau handphone. Meski demikian, kalau dapat paket atau kiriman via pos, saya masih selalu menyimpan perangkonya.

Sesekali saya masih sering membuka-buka album perangko itu, melihat-lihat isinya. Ada kepuasan tersendiri melihat benda-benda kecil beraneka bentuk-rupa-dan warna itu. Keunikan dan keindahannya, mampu menghibur saya ketika stress mendera. Benda-benda itu juga menyimpan kenangan tentang perjalanan hidup saya di masa-masa ABG. Dulu saya suka tukar menukar perangko dengan kawan-kawan saya, memburu perangko keluaran baru di kantor pos, bahkan langganan majalah pos yang ketika itu harganya paling murah diantara majalah lain. Apa kabar ya, dunia filateli Indonesia saat ini? Lama juga saya tak mengikuti berita tentang filateli.

Senin kemarin saya menggunakan album perangko jadul itu untuk media pembelajaran, untuk apersepsi. Anak-anak saya kenalkan dengan dunia korespondensi dan filateli. Saya minta mereka menulis surat kepada sahabat penanya dimana saja, seolah-olah akan diposkan betulan. Setelah menulis, saya sediakan amplop dan perangko bekas untuk ditempel di pojok kanan amplop. Saya tuntun mereka untuk membuat surat dan tata cara mengirimkannya dengan benar. Hasilnya, mereka cukup antusias mempelajari materi menulis surat pribadi ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meninggalkan komentar 😊