Translate

Sabtu, 24 Januari 2015

Ayam Laos



Minggu ini saya sedang bersemangat bongkar-bongkar koleksi majalah dan tabloid lama yang tersimpan di lemari buku, karena akan saya hibahkan ke tetangga yang kebetulan suka baca. Daripada menuh-menuhin isi lemari kan? Diloakkan juga sayang, wujudnya masih cling-cling.

Ternyata, acara bongkar-bongkar ini berujung pada penemuan banyak harta karun berupa resep-resep masakan yang menantang saya untuk memraktekkannya. Salah satu resep yang berhasil saya eksekusi tadi pagi adalah ayam laos. Saya kenalan sama ayam laos saat kuliah S1. Di daerah Terusan Ambarawa Malang, ada penjual lalapan ayam laos yang mulai buka pada sore hari. Rasanya gurih, saya sampai ketagihan, hampir tiap malam makan ayam laos, hihihi…

Di depan rumah, saya menanam laos alias lengkuas. Jumlah si laos ini sedang melimpah. Wah, kebetulan nih, lagi pengen ayam laos, ada laos menanti dipanen. Langsung deh, nyungkil-nyungkil tanah. Rasanya menyenangkan lho, bisa mengolah hasil bumi dari ‘kebun’ sendiri, hehe…



Bahan ayam laos:
1 ekor ayam, bagi menjadi 10—14 potong
500 ml santan kental
250 gr lengkuas, kupas, parut
Minyak goreng secukupnya

Haluskan:
1 sdt lada butiran (saya pakai lada bubuk)
3 cm kunyit
8 siung bawang merah
5 siung bawang putih
2 sdt garam

Cara membuat:
1.       Didihkan santan bersama lengkuas parut dan bumbu halus, masak sampai santan tinggal separuh
2.       Masukkan ayam, aduk rata, kecilkan api. Masak sampai kuah mongering sambil sesekali diaduk
3.       Tiriskan ayam, diamkan hingga dingin, goreng dalam minyak panas dengan api kecil hingga ayam kecoklatan.






Perjuangan memasak ayam laos ini terletak pada sesi pemarutan laos. Kalo santan sih, gampang, tinggal beli kelapa parut di tukang sayur, hehe.. oiya, jangan lupa siapkan sambal terasi sebagai teman makan ayam laosnya ya. Lalapannya juga jangan ketinggalan ^^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah meninggalkan komentar 😊